Blogger templates

Saturday, October 16, 2010

TAUTAN UKHWAH

Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum keduanya bepisah.” (H.R. Abu Daud)

Diriwayatkan oleh Imam Mlik dalam Al Muwatha’ dari abi Idris Al Khaulany rahimahullah bahwa ia berkata: “Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah senyum yang dikerumuni banyak orang. Jika Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka mengembalikan kepada pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia, lalu dikatakan oleh mereka,’Ini Muadz bin Jabal.’ Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku datang ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di sana sedang melakukan solat. Kutunggu sehingga dia selesai melakukan solat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. Aku berkata,’Demi Allah aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.’Apakah Allah tidak lebih kau cintai?’ Aku jawab,’Ya Allah aku cintai’. Lalu ia memegang ujung selendangku dan menariknya seraya berkata,’Bergembiralah kerana sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw, berabda,”Allah berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi orang yang saling memadu cinta kerana Aku, saling mengunjungi kerana Aku dan saling memberi kerana Aku.''

Peringkat-peringkat ukhuwah:

1)Ta’aruf adalah saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13)

2)Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.

Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim

3)Ta’awun adalah saling membantu, tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran ."orang yang saling memadu cinta karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.”

Ada lagi darjat (tingkatan) yang lebih tinggi dari lapang dada dan cinta, yaitu itsar. Itsar adalah mendahulukan kepentingan saudaranya atas kepentingan diri sendiri dalam segala sesuatu yang dicintai. Ia rela lapar demi kenyangnya orang lain. Ia rela haus demi puasnya orang lain. Ia rela berjaga demi tidurnya orang lain. Ia rela bersusah payah demi istirahatnya orang lain. Ia pun rela ditembus peluru dadanya demi selamatnya orang lain.

Islam menginginkan agar cinta dan persaudaraan antara sesama manusia merata di semua bangsa, antara sebagian dengan sebagian yang lain. Islam tidak boleh dipecah-belah denganperbezaan unsure, warna kulit, bahasa, iklim, dan atau batas negara, sehingga tidak ada kesempatan untuk bertikai atau saling dengki, meskipun berbeza dalam harta dan kedudukan.

" tingginye nilai sesebuah ukhuwah itu...mari jalinkan ukhuwah dan mengekalkan silaturrahim antara kita"

No comments:

Post a Comment